Variasi Fenotipe Polong dan Biji Malapari (Pongamia pinnata Linn)

Penulis

  • Deddy Dwi Nur Cahyono Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Nurmawati Siregar Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Dharmawati Djam’an Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Hani Sitti Nuroniah Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Aam Aminah Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Danu Danu Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Abdul Hakim Lukman Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Dida Syamsuwida Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Eliya Suita Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Kresno Agus Hendarto Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN
  • Nina Mindawati Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN

DOI:

https://doi.org/10.59465/jpht.v19i2.794

Kata Kunci:

Provenan, Pongamia pinnata, Domestikasi, Polong, Biji

Abstrak

Malapari merupakan tanaman serbaguna yang dimanfaatkan terutama untuk biofuel dan obat. Upaya untuk memperoleh sumber daya genetik malapari dengan produktivitas tinggi menjadi tantangan pemuliaan malapari. Studi ini bertujuan untuk menganalisis karakter morfologi polong dan biji yang dihasilkan dari plot uji provenan malapari di KHDTK Parungpanjang dengan menghitung: (a) data keragaman provenan berdasarkan fenotipe polong dan biji, (b) korelasi antara karakter fenotipe polong dan biji; dan (c) pengaruh genetik terhadap fenotipe polong dan biji. Sebanyak 200 polong dikoleksi dari empat provenan (Alas Purwo, Bangka, Batu Karas dan Carita). Karakter polong dan biji yang diukur meliputi panjang, lebar, tebal, berat dan rasio lebar tebal. Korelasi antar karakter dihitung berdasarkan korelasi Pearson. Estimasi genetik dianalisis melalui penghitungan koefisien varian genotipe. Pola keragaman antar provenan diketahui dengan menggunakan metode analisis komponen utama (PCA) dan analisis klaster. Hasil studi menunjukkan seluruh karakter fenotipe polong dan biji malapari berbeda nyata antar provenan, kecuali pada rasio antara lebar dan tebal polong. Provenan Bangka merupakan provenan dengan karakter fenotipe polong dan biji terbaik. Korelasi hanya terjadi antar karakter polong dengan karakter polong lainnya dan antar karakter biji dengan karakter biji lainnya, sehingga tidak dapat untuk menduga satu sama lain. Sebagian besar karakter polong dan biji lebih dipengaruhi faktor genetik dibanding lingkungan yang ditunjukkan dengan nilai keragaman genetik yang lebih tinggi. Berdasarkan karakteristik polong dan biji dari empat provenan yang diuji, terdapat tiga kelompok, yaitu provenan Alas Purwo, kelompok dari gabungan provenan Batu Karas dan Carita serta provenan Bangka.

Referensi

Al Muqarrabun, L.M.R., Ahmat, N., Ruzaina, S.A.S., Ismail, N.H., & Sahidin, I. (2013). Medicinal uses, phytochemistry and pharmacology of Pongamia pinnata (L.) Pierre: A review. Journal of Ethnopharmacology, 150(2), 395-420. https://doi.org/10.1016/j.jep.2013.08.041

Aminah, A., Supriyanto, Siregar, I. ., & Suryani, A. (2017). Kandungan minyak malapari (Pongamia pinnata (L.) Pierre dari pulau Jawa sebagai sumber bahan baku biodiesel. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(4), 255-262. https://doi.org/doi: 10.20886/jphh.2017.35.3.255-262

Aminah, A., & Syamsuwida, D. (2013). Penentuan karakteristik fisiogis benih kranji (Pongamia pinnata) berdasarkan nilai kadar air. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10(1), 1-6. https://doi.org/10.20886/jpht.2013.10.1.1-6

Bramasto, Y., & Sudrajat, D.J. (2018). Karakteristik morfo-fisiologi daun, buah, dan benih tembesu (Fagraea gragrans Roxb) dari lima populasi di Jawa bagian barat dan Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 15(1), 1-15. https://doi.org/10.20886/jpht.2018.15.1.1-15

Comstock, R.E., Robinson, H.F., & Harvey, P.H. (1949). Breeding Procedure Designed. Agronomy Journal, 41(8), 360-367. https://doi.org/10.2134/agronj1949.00021962004100080006x

Dalemans, F., Fremout, T., Gowda, B., Meerbeek, Van, K., & Muys, B. (2022). Tempering expectations on a novel biofuel tree: Seed and oil yield assessment of pongamia (Millettia pinnata) shows low productivity and high variability. Industrial Crops and Products, 178(December 2021), 1-18. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2021.114384

Divakara, B.N., Alur, A.S., & Tripati, S. (2010). Genetic variability and relationship of pod and seed traits in Pongamia pinnata (L.) Pierre., a potential agroforestry tree. International Journal of Plant Production, 4(2), 129-141.

Divakara, B.N., Upadhyaya, H.D., & Krishnamurthy, R. (2011). Identification and evaluation of diverse genotypes in Pongamia pinnata (L) Pierre for genetic improvement in seed traits. Journal of Biodiversity and Ecological Sciences, 1(3), 79-190.

Gawali, A., Wagh, R., & Sonawane, C. (2015). Evaluation of genetic variability and correlation in pod and seed traits of Pongamia pinnata (L.) Pierre. germplasm for genetic tree improvement. Forest Research, 4(3), 1-6. https://doi.org/10.4172/2168-9776.1000149

Ghumare, P., Jirekar, D.B., Farooqui, M., & Naikwade, S.D. (2014). A review of Pongamia pinnata - An important medicinal plant. Current Research in Pharmaceutical Sciences, 04(02), 44–47.

http://www.crpsonline.com/index.php/crps/article/view/121.

Hasnah, T., Leksono, B., Sumedi, N., Windyarini, E., Adinugraha, A.H., Baral, H., & Artati, Y. (2020). Pongamia as a potential biofuel crop: Oil content of Pongamia pinnata from the best provenance in Java, Indonesia. Proceedings of the 2020 International Conference and Utility Exhibition on Energy, Environment and Climate Change, ICUE 2020, 1-6. https://doi.org/10.1109/ICUE49301.2020.9307094

Jaisankar, I., Sankaran, M., Singh, D.R., & Damodaran, V. (2014). Genetic variability and divergence studies in pod and seed traits of Pongamia pinnata (L.) Pierre., accessions in Bay Islands. Journal of Forestry Research, 25(2), 351-358. https://doi.org/10.1007/s11676-013-0422-1

Leksono, B., Rahman, S.A., Purbaya, D.A., Samsudin, Y.B., Lee, S.M., Maimunah, S., Maulana, A.M., Wohono, J., & Baral, H. (2018). Pongamia (Pongamia pinnata): A sustainable alternative for biofuel production and land restoration in Indonesia. Preprints, November, 1-11. https://doi.org/10.20944/preprints201811.0604.v1

Nadeem, F., Inam, S., Rashid, U., Kainat, R., & Iftikhar, A. (2016). A review of geographical distribution, phytochemistry, biological properties and potential applications of Pongamia pinatta. International Journal of Chemical and Biochemical Sciences, 10, 79-86.

Patil, V.K., & Naik, G.R. (2016). Variability in pod and seed traits of Pongamia pinnata Pierre ecotypes in North Karnataka, India. Journal of Forestry Research, 27(3), 557-567. https://doi.org/10.1007/s11676-015-0191-0

Radhakumari, M., Taha, M., Shahsavari, E., Bhargava, S.K., Satyavathi, B., & Ball, A.S. (2017). Pongamia pinnata seed residue – A low cost inedible resource for on-site/in-house lignocellulases and sustainable ethanol production. Renewable Energy, 103, 682-687. https://doi.org/10.1016/j.renene.2016.10.082

Raut, S.S., Narkhede, S.S., Rane, A.D., & Gunaga, R.P. (2011). Seed and fruit variability in Pongamia pinnata (L.) Pierre from Konkan Region of Maharashtra. Journal of Biodiversity, 2(1), 27-30. https://doi.org/10.1080/09766901.2011.11884726

Rengasamy, M., Anbalagan, K., Mohanraj, S., & Pugalenthi, V. (2014). Biodiesel production from Pongamia pinnata oil using synthesized iron nanocatalyst. International Journal of ChemTech Research, 6(10), 4511-4516.

Sajid, Z., Anwar, F., Shabir, G., Rasul, G., Alkharfy, K.M., & Gilani, A.H. (2012). Antioxidant, antimicrobial properties and phenolics of different solvent extracts from bark, leaves and seeds of Pongamia pinnata (L.) Pierre.pdf. Molecules, 17(4), 3917-3932. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/molecules17043917

Samuel, S., Scott, P.T., & Gresshoff, P.M. (2013). Nodulation in the legume biofuel feedstock tree Pongamia pinnata. Agricultural Research, 2(3), 207-214. https://doi.org/10.1007/s40003-013-0074-6

Supriyanto, Siregar, I.Z., Suryani, A., Aminah, A., & Sudrajat, D.J. (2017). Keragaman morfologi buah, benih dan bibit pongamia (Pongamia pinnata (L) Pierre) di Pulau Jawa. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 5(2), 103-114. https://doi.org/https://doi.org/10.20886/bptpth.2017.5.2.103-114

Yadav, R.D., Jain, S.K., Alok, S., Prajapati, S., & Verma, A. (2011). Pongamia pinnata: An overveiw. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 2(3), 494-500. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.13040/IJPSR.0975-8232.2(3).494-00

Zaki, H.E.M., & Radwan, K.S.A. (2022). Estimates of genotypic and phenotypic variance, heritability, and genetic advance of horticultural traits in developed crosses of cowpea (Vigna unguiculata (L.) Walp.). Frontiers in Plant Science, 13:987985(September), 1-17. https://doi.org/10.3389/fpls.2022.987985

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-30

Cara Mengutip

Dwi Nur Cahyono, D., Siregar, N., Djam’an, D., Sitti Nuroniah, H., Aminah, A., Danu, D., … Mindawati, N. (2022). Variasi Fenotipe Polong dan Biji Malapari (Pongamia pinnata Linn). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 19(2), 199–210. https://doi.org/10.59465/jpht.v19i2.794

Terbitan

Vol 19 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman

Bagian

Articles

Lisensi

Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman

Creative Commons License

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >> 

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.