Potensi Karbon Tanah pada Hutan Tanaman Tegakan Campuran Schima wallichii dan Acacia mangium

Penulis

  • Rayhan Sulthan Nainawa Institut Pertanian Bogor
  • Omo Rusdiana
  • Nina

DOI:

https://doi.org/10.59465/jpht.v20i2.171

Abstrak

Hutan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan iklim Bumi. Keberadaan hutan dan komponen-komponen penyususnnya memiliki kemampuan untuk mengurangi jumlah karbon dioksida dalam atmosfer. Penelitian bertujuan untuk menghitung konsentrasi simpanan karbon dan menganalisis korelasi antara kerapatan tegakan dan karakteristik tanah terhadap jumlah karbon dalam tanah pada hutan tanaman tegakan campuran Schima wallichii dan Acacia mangium. Penelitian dilakukan teknik pengambilan sampel sistematis berupa jalur sebanyak 5 jalur dan setiap jalur dibuat plot pengamatan berukuran 20 m x 20 m sebanyak 5 plot sehingga jumlah plot pengamatan ada 25 plot. Parameter yang diamati adalah C-organik tanah, kerapatan tegakan, dan bobot isi tanah. Hasil penelitian menunjukkan variasi nilai berat jenis tanah di hutan tanaman tegakan campuran Schima wallichii dan Acacia mangium berkisar antara 0,505 - 0,795 g/cm3, C-organik tanah antara 0,07 - 0,20%. Rata-rata stok karbon dalam tanah mencapai 200,22 ton per hektar. Semakin tinggi nilai C-organik dan kerapatan tingkat pohon, jumlah karbon dalam tanah juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi bobot isi tanah, jumlah karbon organik dalam tanah cenderung lebih rendah.

Referensi

Badan Standar Nasional. (2011). Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Karbon - Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan (Ground Based Forest Carbon Accounting). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Baskoro, D.P.T., & Tarigan, S.D. (2007). Karakteristik kelembaban tanah pada beberapa jenis tanah. J. Ilmu Tanah dan Lingkung, 9(2), 77-81.

Budiman, M., Hardiyandyah, G., & Darwati. H. (2015). Estimasi biomassa karbon serasah dan tanah pada basal area tegakan meranti merah (Shorea macrophylla) di areal arboretum Universitas Tanjung Pura Pontianak. J. Hutan Lestari, 3(1), 98-107.

Chen, Z., Shen, Y., Tan, B., Li, H., You, C., Xu, Z., Wei, X., Ni, X., Yang, Y., & Zhang, L. (2021). Decreased soil organic carbon under litter input in three subalpine forests. Forests, 2(11). doi:10.3390/f12111479.

Dharmawan, I.W.S., & Siregar, C.A. (2008). Karbon tanah dan pendugaan karbon tegakan Avicennia marina (Forsk.) Vierh. di Ciasem Purwakarta. J. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5(4), 317-328. doi:10.20886/jphka.2008.5.4.317-328.

Dunne, J.A., & Jackson, S.C., & Harte, J. (2013). Greenhouse Effect. didalam: Encyclopedia of Biodiversity: Second Edition, 18-32.

Edwin, M. (2016). Penilaian stok karbon tanah organik pada beberapa tipe penggunaan lahan di Kutai Timur, Kalimantan Timur. J. Agrifor., 15(2), 279-288.

Gunadi, Juniarti, Gusnidar. (2020). Hubungan stok karbon dan suhu permukaan pada beberapa penggunaan lahan di Nagari Padang Laweh Kabupaten Sijunjung. Jurnal Solum, 17(1), 1-11.

Hairiah, K., & Rahayu, S. (2007). Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre. Bogor.

Hardjowigeno, S. (2003). Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Haridjaja, O., Hidayat, Y., & Maryamah, L.S. (2010). Pengaruh bobot isi tanah terhadap sifat fisik tanah dan perkecambahan benih kacang tanah dan kedelai. J. Ilmu Pertan Indones, 15(3), 147-152.

Haygreen, J.G., & Bowyer, J.L. (1989). Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Husin, M., Ahmad, H., & Novita, E. (2014). Analisis kerapatan tegakan di kawasan taman nasional baluran berbasis quantum-gis. Teknol Pertanian, 1, 1-5.

Istomo, & Farida, N.E. (2017). Potensi simpanan karbon di atas permukaan tanah tegakan Acacia mangium nilotica L. (Willd) ex. Del. di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. J. Pengelolaan Sumberd Alam dan Lingkung, 7(2), 155-162. doi:10.29244/jpsl.7.2.155-162.

Kweku, D., Bismark, O., Maxwell, A., Desmond, K., Danso, K., Oti-Mensah, E., Quachie, A., & Adormaa, B. (2018). Greenhouse effect: Greenhouse gases and their impact on global warming. J. Sci Res Reports, 17(6), 1-9. doi:10.9734/jsrr/2017/39630.

Lubis, V.N., Rauf, A., & Bintang. (2016). Karakteristik fisika tanah pada beberapa tegakan di Sub Das petani Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Angew Chemie Int Ed., 6(11), 951-952. 4(3), 2048-2054.

Mikhaylov, A., Moiseev, N., Aleshin, K., & Burkhardt, T. (2020). Global climate change and greenhouse effect. Entrep Sustain Issues, 7(4),2897-2913. doi:10.9770/jesi.2020.7.4(21).

Safriani, H., Fajriah, R., Sapnaranda, S., Mirfa, S., & Hidayat, M. (2017). Estimasi biomassa serasah daun di Gunung Berapi Seulawah Agam Kecamatan Seulimuem Kabupaten Aceh Besar. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Biotik, 79-84.

Sahuri. (2019). Potensi cadangan karbon pada sistem agroforestri berbasis karet. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 16(2), 105-115.

Saidy, A.R. (2018). Bahan Organik Tanah: Klasifikasi, Fungsi dan Metode Studi. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Saputra, D.D., Putrantyo, A.R., & Kusuma, Z. (2018). Hubungan kandungan bahan organik tanah dengan berat isi, porositas, dan laju infiltrasi pada perkebunan salak, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. J. Tanah dan Sumberd Lahan, 5(1), 2549-9793. http://jtsl.ub.ac.id.

Sari, T., Rafdinal, & Linda, R. (2017). Hubungan kerapatan tanah, karbon organik tanah dan cadangan karbon organik tanah di kawasan agroforestri Tembawang Nanga Pemubuh, Kabupaten Sekadau Hulu, Kalimantan Barat. J. Protobiont. 6(3), 263-269. doi:http://dx.doi.org/10.26418/protobiont.v6i3.22492.

Sipahutar, A.H., Marbun, P., & Fauzi. (2014). Kajian C-organik, N dan P Humitropepts pada ketinggian tempat yang berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta. J. Online Agroteknologi, 2(4), 1332-1338. doi:https://dx.doi.org/10.32734/jaet.v2i4.8423.

Seregar, C.A. (2007). Formulasi allometri biomassa dan konservasi karbon tanah hutan tanaman sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di Kediri. J. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 4(2), 169-181.

Siregar, B. (2017). Analisa kadar C-organik dan perbandingan C/N tanah di lahan tambak, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan-Belawan. J. War Ed., 53(1), 1-14.

Siringoringo, H.H. (2007). keragaman simpanan karbon dalam tipe tanah nitisols dan ferrasols di kawasan hutan tanaman Pinus merkusii Jungh et. de Vriest dan Shorea leprosula Miq. di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 4(5): 441-456.

Siringoringo, H.H. (2014). Penurunan simpanan karbon organik tanah pada hutan tanaman Shorea leprosula Miq. muda di Ngasuh, Kabupaten Bogor. J. Penelit Hutan Tanam, 12(2), 105-121. doi:10.20886/jpht.2014.11.2.105-121.

Soegiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Soerianegara, I., & Indrawan, A. (2002). Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas K ehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Sugirahayu, L., & Rusdiana, O. (2011). Perbandingan simpanan karbon pada beberapa penutupan lahan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur berdasarkan sifat fisik dan sifat kimia tanahnya. J. Trop Silvic., 2(3), 149-155. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/5379.

Suharti, S., Rostiwati, T., & Mindawati, N. (2005). Pola kolaboratif dalam pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Haurbentes. J. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 2(5), 527-537.

Sulaeman, Suparto, & Eviati. (2009). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman , Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Supriyo, H., Faridah, E., Atmanto, W.D., Figyantika, A., & Fajri, A.K. (2009). Kandungan C-organik dan N-total pada serasah dan tanah dan 3 tipe fisiognomi (Studi kasus di Wanagama I, Gunung Kidul, DIY), 9(1), 49-57.

Sutanto, R. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta.

The World Bank. (2012). Carbon Sequestration in Agricultural Soils. Agriculture and Rural Development. The World Bank. Washington.

File Tambahan

Diterbitkan

2023-12-31

Cara Mengutip

Nainawa, R. S., Rusdiana, O., & Mindawati, N. (2023). Potensi Karbon Tanah pada Hutan Tanaman Tegakan Campuran Schima wallichii dan Acacia mangium. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 20(2), 115–129. https://doi.org/10.59465/jpht.v20i2.171