Dampak Pasca Kebakaran Hutan terhadap Sifat Fisik dan Sifat Kimia Tanah di Gunung Panderman
Post Forest Fire Impact on Physical and Chemical Properties of Soil at Mount Panderman
DOI:
https://doi.org/10.59465/jpht.v21i1.214Kata Kunci:
Kebakaran Hutan, Gunung Panderman, Korelasi Pearson, Fisik dan Kimia TanahAbstrak
Abstract
Forest fires occurred on Mount Panderman in 2019 causing damage to the physical and chemical properties of the soil. The research aims to analyze the physical and chemical properties of soil in burned and unburned areas and their impacts. The research method uses purposive sampling by determining location points based on topographic conditions. Statistical analysis uses paired T-test and Pearson correlation test. The research was carried out on the Andosol soil type with sandy clay soil class. Overall, burned and unburned areas did not significantly affect soil fertility based on different tests. The results of the mean difference test show that the permeability on burned land is higher/lower than on unburned area and is significantly different. The bulk density, sand, pH and CEC values on burned land were lower than on unburned land and were not significantly different. Meanwhile, the dust, clay and water content values on the best land are higher than the unburned area and are not significantly different. The relationship between water content and permeability in burned area, and between water content and CEC in burned land is significantly correlated with a negative relationship direction.
Keywords: Forest Fires, Correlation, Soil Physics and Chemistry
Abstrak
Kebakaran hutan terjadi di Gunung Panderman tahun 2019 menyebabkan terjadinya kerusakan pada sifat fisik dan sifat kimia pada tanah. Penelitian bertujuan untuk menganalisis sifat fisik dan kimia tanah di areal bekas terbakar dan tidak terbakar serta dampaknya. Metode penelitian menggunakan purposive sampling dengan penentuan titik lokasi berdasarkan kondisi topografi. Analisis statistik menggunakan uji-T berpasangan dan uji korelasi pearson. Penelitian dilakukan pada jenis tanah Andosol dengan kelas tanah lempung berpasir. Antara lahan terbakar dan tidak terbakar secara keseluruhan tidak signifikan mempengaruhi kesuburan tanah berdasarkan uji beda. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa permeabilitas pada lahan terbakar lebih tinggi atau rendah dibandingkan dengan lahan tidak terbakar dan berbeda signifikan. Nilai bulk density, pasir, pH dan KTK pada lahan terbakar lebih rendah dibanding tidak terbakar dan tidak berbeda signifikan. Nilai debu, liat, kadar air pada lahan terbaik lebih tinggi dibanding tidak terbakar dan tidak berbeda signifikan. Hubungan antara kadar air dengan permeabilitas di lahan terbakar, antara kadar air dengan KTK di lahan terbakar berkorelasi nyata dengan arah hubungan negatif.
Kata kunci: Kebakaran hutan, korelasi, fisik dan kimia tanah
Referensi
Aciana, A., Astiani, D., & Burhanuddin, B. (2017). Suksesi jenis tumbuhan pada areal bekas kebakaran Hutan Rawa Gambut. Jurnal Hutan Lestari, 5(3), 768–774.
Syifa, A.F., & Subiyanto, S. (2020). Analisis perkembangan ruang terbuka hijau terhadap cakupan air tanah di Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 9(1), 96–105.
Allo, M.K. (2016). Kondisi sifat fisik dan kimia tanah pada bekas tambang nikel serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan trengguli dan mahoni. Jurnal Hutan Tropis, 4(2), 207–217.
Bintoro, A., Widjajanto, D., & Isrun. (2017). Karakteristik fisik tanah pada beberapa penggunaan lahan di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi. E-J. Agrotekbis, 5(4), 423–430.
Endrawati, E., Purwanto, J., & Nugroho, S. (2017). Identifikasi areal bekas kebakaran hutan dan lahan menggunakan analisis semi otomatis citra satelit landsat. Seminar Geomatika, 273–282. https://modiscatalog.lapan.go.id/monitoring
Haridjaja, O., Baskoro, D.P.T., & Setianingsih, M. (2013). Perbedaan nilai kadar air kapasitas lapang berdasarkan metode alhricks, drainase bebas, dan pressure plate pada berbagai tekstur tanah dan hubungannya dengan pertumbuhan bunga matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 15(2), 52. https://doi.org/10.29244/jitl.15.2.5259
Kurnia, U., Agus, F., Adimihardja, A., & Dariah, A. (2006). Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Bogor (ID): Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
Kurniawan, D. (2018). Kajian nilakepadatan tanah (Bulk Densitydalam alih guna lahan darimonokultur tebu. Universitas Brawijaya, 1–34.
Manfarizah, Syamaun, & Nurhaliza, S(2011). Karakteristik Sifat FisikaTanah di University Farm Stasiun Bener Meriah. Agrista.
Mulyono, A., Rusydi, A.F., & Lestiana, H. (2019). Permeabilitas tanah berbagai tipe penggunaan lahan di tanah aluvial pesisir Das Cimanuk, Indramayu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), 1. https://doi.org/10.14710/jil.17.1.1-6
Murtinah, V., Edwin, M., & Bane, O. (2017). Dampak kebakaran hutan terhadap sifat fisik dan kimia tanah di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 5(2), 128–139. https://doi.org/10.36084/jpt.v5i2.133
Naufal, M. (2021). Program Studi IlmuTanah, Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala *. JurnalIlmiah Mahasiswa Pertanian, 6, 232–244.
Riony, G., Iqbal, M., & Aida, M. (2010). Tanah Andosol.
Sagala, P.S., Elfiati, D., Pengajar, S., Studi, P., Fakultas, K., Universitas, P., & Utara, S. (2014). Dampak Kebakaran HutanTerhadap Sifat Fisika dan Sifat Kimia Tanah di Kabupaten Samosir. NAMA JURNAL APA, 1, 1–10.
Sagala, W.A., Elfiati, D., & Delvian, D. (2015). Keberadaan fungi pelarut fosfat pada tanah bekas kebakaran hutan di Kabupaten Samosir. Peronema Forestry Science Journal, 1–7.
Septianugraha, R., & Suriadikusuma, A. (2019). Pengaruh penggunaan lahan dan kemiringan lereng terhadap Corganik dan permeabilitas tanah di Sub Das Cisangkuy Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. NAMA JURNAL APA, 18(2), 158– 166.
Simatupang, U.C. (2013). Media Tanam Organik Dengan Cara Pengomposan Aerob. 21.
Sinaga, A.H., Elfiati, D., & Delvian, D. (2015). Aktivitas mikroorganisme tanah pada tanah bekas kebakaran hutan di Kabupaten Samosir. Peronema Forestry Science Journal, 1–7.
Sutono, S., & Nurida, N.L. (2012). Kemampuan biochar memegang air pada tanah bertekstur pasir. Buana Sains, 12(1), 45–52.
Tommy, A., Mukhlis, & Hidayat, B. (2019). Karakteristik biologi dan kimia tanah sawah akibat pembakaran jerami. Tjyybjb.Ac.Cn, 3(2), 58–66.
Wahyudi, A., Susanty, F.F., & Lestari, N.S. (2017). Keragaman jenis vegetasi pada hutan bekas kebakaran di Sangkima, Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 3(2), 95102.
Wasis, B. (2003). Dampak kebakaran hutan dan lahan terhadap kerusakan tanah. Jurnal Manajemen Hutan
Tropika, 9(2), 79–86. https://www.researchgate.net/publication/333971168
Wasis, B. (2020). Dampak kebakaran tanah mineral terhadap vegetasi dan sifat tanah di Kawasan Hutan, Desa
Bangkal Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan. Researchgate.Net, April.
Wasis, B., Saharjo BH., & Waldi, RD. 2019. Dampak Kebakaran Hutan terhadap Flora dan Sifat Tanah Mineral di Kawasan Hutan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol.10 No. 1, April 2019, Hal 40-44
Yudasworo, D.I. (2001). Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sifat Fisik Dan Sifat Kimia Tanah (Studi Kasus di Hutan sekunder Haurbentes Jasinga-Bogor). In Skripsi (p. 40). Repository IPB.
Yulistyarini, T. (2011). Keragaman Vegetasi dan Pengaruhnya terhadap Laju Infiltrasi di Daerah Resapan Mata Air Seruk, Desa Pesanggrahan Batu.