PREFERENSI HABITAT TRENGGILING (Manis javanica Desmarest, 1822) DI SEKITAR SUAKA MARGASATWA SIRANGGAS, SUMATERA UTARA

Penulis

  • Wanda Kuswanda Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Jl. Raya Parapat Km. 10,5 Sibaganding-Sumatera Utara 21174; Telp. (0625) 41659, 41653
  • Titiek Setyawati Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 165 Bogor; Telp. 0251-8633234; Fax 0251-8638111

DOI:

https://doi.org/10.59465/jphka.13.1.43-56

Kata Kunci:

Habitat, preferensi, regresi, Siranggas, trenggiling

Abstrak

Populasi trenggiling terus  menurun,  sehingga diperlukan upaya  konservasinya. Informasi  yang  penting diketahui untuk menyusun teknik konservasi trenggiling diantaranya adalah tentang habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tipe habitat dan  sumberdaya habitat yang paling disukai yang mempengaruhi terhadap kehadiran trenggiling di sekitar Suaka Margasatwa (SM) Siranggas, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 10 bulan, dari Maret sampai dengan Desember 2012.  Plot penelitian tipe habitat dibuat berukuran 50 m x 50 m (28 plot) dan untuk  sumberdaya habitat  20 m x 20 m (42 plot) yang disebar pada 4 tipe habitat, yaitu hutan primer, hutan sekunder, hutan campuran dan tipe habitat lahan budidaya/ perkebunan masyarakat. Analisis data yang digunakan diantaranya adalah analisis deskriptif statistik untuk semua variabel komponen habitat, analisis MANOVA (multivariate of varian), uji normalitas data, uji korelasi  dan  persamaan regresi.  Trenggiling tidak  memilih habitat  tertentu  untuk  mencari  makan  atau menempatkan sarang dengan habitat yang paling disukai adalah hutan sekunder. Sumberdaya habitat yang paling mempengaruhi trenggiling untuk mencari makan dan bersarang adalah jumlah jenis vegetasi tingkat semai dan tumbuhan bawah (X1) dan pH tanah (X13) sedangkan variabel pakan (X14) tidak berpengaruh secara signifikan. Model resources selection function (RSF) trenggiling berdasarkan persamaan regresi logistik menghasilkan nilai Nagelkerke R2 sebesar 83,5%.

Referensi

Amri. (2010). Awas! sisik trenggiling disalah- gunakan jadi sabu-sabu. http:/www.antaranews.com/berita/184002. Diakses tanggal 14 Januari 2014.

Babaasa, D. (2000). Habitat selection by ele- phants in Bwindi Impenetrable National Park, south-western Uganda. Journal Ecology 38: 116-122.

Bailey, J.A. (1984). Principles of wildlife ma- nagement. John Wiley & Sons. NetworkBalai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara. (2011). Buku informasi kawasan konservasi. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara. Kementerian Kehutanan.Medan.

Chapman, M.G. (2000). Poor design of behavioral experiments gets poor results: examples from intertidal habitats. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. 250: 77-95.

Cransac, N. and A.J.M. Hewison. (1997). Seasonal use and selection of habitat by mouflon (Ovis gmelini): Comparison of the sexes. Behavioral Processes 41: 57-67.

Doubenmire, R.(1968). Plant communities: a textbook of plant gynecology. Harper and Row. New York.Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Ba- dan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harvey, D.S. and P.J. Weather Head. (2006). A test of the hierarchical model of habitat selection using eastern massasauga rattlesnakes (Sistrurus c. catenatus). Biological Conservation 130: 206-216.

Hemami M.R., A.R. Watkinson, P.M. Dolman.(2004). Habitat selection by sympatric muntjac (Muntiacus reevesi) and roe deer (Capreolus capreolus) in a lowland commercial pine forest. Forest Ecology and Management 194: 49-60.IUCN. (2008). IUCN Red List of threatened species. http://www.redlist.org/. Diakses tanggal 5 September 2010.

Keating, K A. and Cherry, S. (2004). Use and interpretation of logistic regression In habitat-selection studies. Journal of Wildlife Management 68(4): 774-789.

Kuncoro, M. (2001). Metode kuantitatif: teori dan aplikasi untuk bisnis dan ekonomi. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kusmana, C. (1997). Metode survey vegetasi. Pe- nerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lim, NTL. and KL. Peter Ng. (2007). Home- range, activity cycle and natal den usage of a female sunda pangolin (Manis ja-vanica) in Singapure. Endangered Spe-cies Research 4: 233-240.

Manly, B.F.J., L.L McDonald, D.L. Thomas, T.L.McDonald and W.P. Erickson. (2002). Resource selection by animal statistical design and analysis for field studies. 2nd edition. Dordrecht, Boston, London: Kluwer Academic Publishers.

Morrison, M. L., W.M. Block, M.D. Strickland and W. L. Kendall. (2001). Wildlife stu-dy design. Springer-Verlag New York, Inc.

Morrison, M.L. (2002). Wildlife restoration: technique for habitat analysis and animal monitoring. Island Press. Washington.

Myres, P. (2000). “Pholodota”, animal diversity web.http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information.html. Diakses tanggal 12 Januari 2009.

Neu, C.W., C. R. Byers and J.M. Peek. (1974). A technique for analysis of Utilization- Availability Data. The Journal of Wild-life Management, 38(3): 541-545.

Olabarria, C., A.J. Underwood and M.G. Chap- man. (2002). Appropriate experimental design to evaluate preferences for mic- rohabitat: an example of preferences by species of micro gastropods. Oecologia (Berl.) 132: 159-166.

Phillips, S., J. Callaghan and V. Thompson. (2000). The tree species preferences of koalas (Phascolarctos cinereus) in- habiting forest and woodland communities on Quaternary deposits in the Port Stephens area, New South Wales. Wildl. Res. 27: 1-10.

Purnomo, D.W. (2009). Seleksi habitat oleh rusa timur (Rusa timorensis) di Hutan Wa- nagama I. Thesis Program Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Purwadi. (2010). Karakteristik habitat preferen- sial orangutan pongo pymaeus wurmbii di Taman Nasional Sebangau. Thesis Pro- gram Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ridin. (2013). Populasi trenggiling di Sumut hanya 1.000 ekor. Harian Waspada Online.http://www.waspada.co.id,03 Maret 2013. Medan.

Robinson, W.L. and E.G. Boley. (1984). Wildlife ecology and management. Macmillan Publishing Company. New York. Rubin, E.S., W.M. Boyce, C.J. Stermer and S.G.

Torres. (2002). Bighorn sheep habitat use and selection near an urban environment. Biological Conservation 104: 251-263. Stamps, J. (2008). Habitat.encyclopedia of eco-logy, 1807-1810. http://www.sciencedirect.com/science. Diakses tang- gal 26 Juli 2008.

Underwood, A.J., M.G. Chapman and T.P. Crowe. (2004). Identifying and under- standing ecological preferences for habitat or prey. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 300: 161-187.

van den Berg, L.J.L., J.M. Bullock, R.T. Clarke, R.H.W. Langston and R.J. Rose. (2001). Territory selection by the Dartford warbler (Sylvia undata) in Dorset, England: the role of vegetation type, habitat fragmen- tation and population size. Biological Conservation 101: 217-228.

Unduhan

Diterbitkan

2016-06-30

Cara Mengutip

Kuswanda, W., & Setyawati, T. (2016). PREFERENSI HABITAT TRENGGILING (Manis javanica Desmarest, 1822) DI SEKITAR SUAKA MARGASATWA SIRANGGAS, SUMATERA UTARA . Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 13(1), 43–56. https://doi.org/10.59465/jphka.13.1.43-56

Artikel Serupa

1 2 3 4 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.