Pendugaan Biomassa dan Kandungan Karbon Kayu Afrika (Maesopsis emenii Engl.) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.59465/jpht.v13i1.869Kata Kunci:
Biomassa, kandungan karbon, Maesopsis emeniiAbstrak
Kayu afrika (Maesopsis emenii Engl.) merupakan salah satu tanaman tumbuh cepat yang dapat tumbuh pada tanah marjinal dengan riap yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat persamaan alometri guna menduga kandungan karbon di setiap bagian pohon dan menduga potensi karbon pada tegakan kayu afrika umur 8 tahun dan menduga kandungan karbon pada tegakan hutan tanaman kayu afrika (M. emenii) umur 8 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode destructive sampling melalui pemilihan pohon contoh, dari 450 pohon dipilih 10 pohon yang dapat mewakili tegakan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kering oven ratarata bagian kayu afrika berturut-turut adalah bagian batang 122,54 kg, akar 42,94 kg, cabang dan ranting 7,15 kg dan bagian daun 6,03 kg. Persamaan alometri antara berat kering bagian atas tanah kayu afrika dengan diameter ialah Y= 0,0363x (R² = 0,96), batang kayu afrika dengan diameter ialah Y = 0,0347x (R² = 0,95), akar kayu afrika 2,5131 2,4926 dengan diameter ialah Y = 0,0205x (R² = 0,90) dan antara berat kering total kayu afrika dengan diameter ialah Y 2,3267 = 0,0559x (R² = 0,97). Kandungan karbon kayu afrika paling tinggi diperoleh pada bagian batang sebanyak 2,464 68,07%, berturut-turut bagian akar sebanyak 23,87%, cabang dan ranting 3,97% dan bagian daun sebanyak 3,35%. Total kandungan karbon pada tegakan kayu afrika umur 8 tahun sebesar 30,65 ton C per ha. Kata kunci: Biomassa, kandungan karbon, Maesopsis emenii
Referensi
Ani, S. & Aminah, H. 2006. Plantation timber of Maesopsis eminii. Journal of Tropical Forest Science 18(2): 87-90.
Anonymous. 2008. Detil data Maesopsis eminii Engl. [terhubung berkala]. www. kehati.or.id/florakita /browser .php?docsid=929 - 12k. [10 Juni 2014].
Brown, S., A.J.R. Gillespie and A.E. Lugo. 1989. Biomass estimation methods for tropical forest with applications to forest inventory data. Forest science 35 : 881-902.
Brown, S. 1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forest. A primer, FAO. Forestry paper No. 134. FAO, USA.
Heriyanto, N.M., I. Heriansyah, C.A. Siregar & K. Miyakuni. 2002. Measurement of biomass in forest. Demonstration study on carbon fixing forest management in Indonesia. Callaboration Project between Forest Research Development Agency (FORDA) with Japan International Cooperation Agency (JICA). Bogor. Unpublished.
Heriyanto, N.M & C.A. Siregar. 2007a. Biomasa dan kandungan karbon pada hutan tanaman tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) umur lima tahun di Cianten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. IV, No. 1, Tahun 2007 (75-81).
Heriyanto, N.M & C.A. Siregar. 2007b. Biomasa dan konservasi karbon pada hutan tanaman mangium (Acacia mangium Willd.) di Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat. Info Hutan, Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Vol. IV, No. 1, Tahun 2007 (65-73).
International Panel on Climate Change. 1995. IPPC guidelines for nation greenhouse inventories : Reference manual IPCC.
(JIFPRO) Japan International Forestry Promotion and Cooperation Center. 2000. Manual of biomass in plantation and in regenerated vegetation. Japan.
Joker D. 2002. Informasi singkat benih. http://www.dephut.go.id/INFORMASI/ RRL/IFSP/Maesopsis_eminii.pdf#search=%22maesopsis%22 [3Nopember 2014].
Departemen Kehutanan and FAO. 2002. Situation and outlook of the forestry sektor in Indonesia. Vol. 2 : Forest resource base. Jakarta.
JICA. 2002. Demonstration study on carbon fixing forest management project. Progress report of the project 2001-2002.
Kusmana, C., S. Sabiham., K. Abe & H. Watanabe. 1992. An estimation of above ground tree biomass of a mangrove forest in East Sumatera. Tropics I (4) : 143-257.
Morikawa, Y. 2002. Biomass measurement in planted forest in and around Benakat, Fiscal report of assessment on the potentiality of reforestation and afforestation activities in mitigating the climate change 2001, 58-63. JIFPRO, Tokyo, Japan.
Nature Climate Change. 2014. Primary Forest Cover Loss in Indonesia Over 2000 – 2012. Nature Climate Change Journal. June 2014. ISSN: 1758-678X. EISSN: 1758-6798.
Nelson, B,W., Mesquita, R., Periera J.L.G., De Souza S.G.A., Batista G.T & Couto L. B. 1999. Allometric regressions for improved estimate of secondary forest biomass in the central Amazon. Forest ecology and management 117 : 149-167.
Nurhasybi. 2005. Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia. Jilid V. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.
Onrizal, R. Hartono, R. B. Basuki & C. Kusmana. 2007. Simpanan karbon biomasa hutan tanaman Eucalyptus grandis di Sumatera Utara. Makalah pada Seminar Hasil-Hasil Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU), 12 November 2007. Tidak diterbitkan.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1997. Peta tanah tinjau Pulau Jawa dan Madura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Samsoedin, I., N.M. Heriyanto dan C.A. Siregar. 2009. Biomassa karbon pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Info Hutan VI (2): 111-124.
Schmidt, F.H & J.H. Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verhand, No. 42. Kementerian Perhubungan Djawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
(SNI) Standar Nasional Indonesia 7725. 2011. Penyusunan persamaan alometrik untuk penaksiran cadangan karbon hutan berdasar pengukuran lapangan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Whitmore, T.C. 1985. Tropical raint forest of the far east. Oxford University Press, New York.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2016 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.












