MANAJEMEN REHABILITASI DAN PELEPASLIARAN ELANG JAWA (Nisaetus bartelsi Stresemann, 1924)

manajemen rehabilitasi dan pelepasliaran elang jawa

Penulis

  • Hafidz Zufitrianto IPB
  • Burhanuddin Masy'ud IPB University
  • Jarwadi Budi Hernowo IPB University

DOI:

https://doi.org/10.59465/jphka.v21i1.190

Kata Kunci:

elang jawa, pelepasliaran, rehabilitasi

Abstrak

Kelestarian elang jawa (Nisaetus bartelsi) sangat penting karena perannya dalam ekosistem sebagai predator puncak. Perburuan dan perdagangan ilegal menjadi ancaman serius terhadap kelestarian elang jawa. Rehabilitasi dan pelepasliaran merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan elang jawa yang menjadi korban perdagangan dan perburuan ilegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan aspek manajemen rehabilitasi dan pelepasliaran elang jawa di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, pengukuran, wawancara, dan studi dokumen, kemudian data diolah secara deskriptif kualitatif. Terdapat tiga aspek manajemen dalam rehabilitasi dan peleasliaran elang jawa yaitu manajemen kandang, manajemen pakan, dan manajemen kesehatan satwa. Terdapat empat proses tahapan dalam rehabilitasi yaitu tahap transit, karantina, pelatihan, dan latih terbang. Faktor kunci dalam rehabilitasi elang jawa yaitu pemberian perlakuan pada setiap tahapan untuk meningkatkan kondisi kesehatan serta melatih kemampuan elang dalam berperilaku liar. Dalam pelepasliaran terdapat tujuh proses tahapan yaitu penilaian kesiapan pelepasliaran, penentuan habitat pelepasliaran, pembuatan kandang habituasi, translokasi, habituasi elang, pelepasliaran, dan pemantauan pasca pelepasiaran. Faktor kunci dalam pelepasliaran elang jawa yaitu penilaian kesiapan pelepasliaran individu elang pada tahap pelatihan. Hanya elang jawa yang memiliki kondisi kesehatan baik dan kemampuan berperilaku liar yang dapat dilepasliarkan.

Biografi Penulis

Burhanuddin Masy'ud, IPB University

Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University

Jarwadi Budi Hernowo, IPB University

Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University

Referensi

Aji, F. D. N., Purwanto, A. A., Warsono, Kristiyanto, S., Sasmita, Cahyono, H., Nuary, J., & Rokhmah, A. F. (2013). Laporan penyelamatan simbol negara “GARUDA” melalui pelepasliaran kembali elang jawa (Spizaetus bartelsi) hasil sitaan di kawasan kawah ijen dalam rangka peningkatan populasi spesies prioritas terancam punah di Jawa Timur. Jawa Timur: BBKSDA JATIM - Raptor Indonesia. DOI:10.13140/RG.2.1.2722.0644

Aji, F. D. N., Wahyu, T. W., Gunawan, Marzuli, R., Trahnawan, S., & Kurniawan, E. (2019). Program Pelepasliaran Elang Jawa di Kawasan Cagar Alam Gunung Picis dan Cagar Alam Gunung Sigogor, Jawa Timur. Jurnal Metamorfosa. 6(2), 237-243.

https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2019.v06.i02.p14

Afianto, Y. M., Herwono, J. B., Prawiradilaga, D. M. (1999). Aplikasi penggunaan radio telemetry pada pendugaan karakteristik wilayah jelajah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) di Gunung Salak,Jawa Barat. Seminar Penerapan Sistem Informasi Geografi dan Radio Tracking Untuk pengelolaan Keanekaragaman Hayati, IPB-Darmaga 26 Oktober 1999. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Diakses dari https://docplayer.info/49288342-Aplikasi-penggunaan-radio-telemetry-pada-pendugaan-karakteristik-wilayah-jelajah-elang-jawa-spizaetus-bartelsi-di-gunung-salak-jawa-barat.html

BKSDA Bali. (2007). Laporan program pelepasliaran elang brontok (Spizaetus chirrhatus) di Kawasan Pura Batukaru, Tabanan. Bali: BKSDA Bali. Diakses dari https://docplayer.info/38002932-Pps-bali-bksda-bali-laporan-program-pelepasliaran-elang-brontok-spizaetus-cirrhatus-di-kawasan-pura-batukaru-tabanan.html

Blair SK. (2001). Management and release of rescued birds 4th Edition. Australia : Bird Care & Conservation Society South Australia

Dykstra, C. R., Hays. J. L., Simon, M. M., Ann, R., Wegman, Williams, K. A., & Dykstra, L. R. (2019). Dispersal and survival of red-shouldered hawks banded in suburban southern ohio, 1996–2018. J. Raptor Res. 53(3), 276–292. https://doi.org/10.3356/JRR-19-15

Fajar, D. N. A., Widodo, T. W., Gunawan., Marzuli R., Trahnawan S., Kurniawan, E. (2019). Program pelepasliaran elang jawa di kawasan cagar alam gunung picis dan cagar alam gunung sigogor, Jawa Timur. Journal of Biological Sciences. 6(2), 237-243.

https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2019.v06.i02.p14

Gunawan, Aji, F. D. N., Nursalim, T., Permana, D., & Withaningsih S. (2021). Comparative Study of Released Javan Hawk-Eagle (Nisaetus bartelsi) And Changeable Hawk-Eagle (Nisaetus cirrhatus) Based on Satellite Tracker Data. E3S Web of Conferences 249, 03002, (1-4).

https://doi.org/10.1051/e3sconf/202124903002

Gunawan, Paridi, A., & Noske, R. (2017). The use of social media in the illegal trade in Indonesian raptors. Kukila. 20, 1-10.

Diakses dari https://kukila.org/index.php/KKL/article/view/518

Gunawan, Zulham, Pramono, H., Djamaludin, Yuniar, A., Hardina, K., Mulyati, S., Kuswandono, & Kristiana, I. (2017). Release of confiscated raptors in Indonesia by Suaka Elang (Raptor Sanctuary): protocols and progress to date. BirdingASIA. 27, 88–93. Diakses dari https://elangindonesia.or.id/wp-content/uploads/2020/10/Release-of-confiscated-raptors-in-Indonesia-by-Suaka-Elang-Raptor-Sanctuary-protocols-and-progress-to-date.pdf

Hall., E. (2005). Release consideration for rehabilitated wildlife. Australian Wildlife Rehabitation Conference; 2005 30 Agustus – 2 September, Gold Coast Queensland, Australia. Gold Coast Queensland: Australian Wildlife Rehabitation Conference. Diakses dari https://www.awrc.org.au/uploads/5/8/6/6/5866843/awrc_elizabeth_hall.pdf

Haryanta, A., Adhiasto, D. N., & Hardianto, N. (2013). Pendataan & Pengenalan Jenis Satwa Liar di Pasar Burung Yang Sering diperdagangkan. Bogor: Wildlife Conservation Society-Indonesia Program.

Iqbal, M. (2016). Predators become prey! Can Indonesian raptors survive online bird trading?. BirdingASIA. 25, 30–35. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/316059221_Predators_become_prey_Can_Indonesian_raptors_survive_online_bird_trading

Jansman, A. J. M., dan Te Pas M. F. W. (2015). Techniques For Evaluating Nutrient Status in Farm Animals. Wageningen: Wageningen University and Research. Diakses dari https://edepot.wur.nl/336308#:~:text=Nutrient%20status%20can%20be%20determined,nutrient%20retention%20in%20the%20body.

Miller, E. A. (2012). Minimum Standards for Wildlife Rehabilitation 4th edition. St Cloud: National Wildlife Rehabilitators Association. Diakses dari https://theiwrc.org/wp-content/uploads/2011/05/Standards-4th-Ed-2012-final.pdf

O’Bryan, C. J., Braczkowski, A. R., Beyer, H. L., Carter, N. H., Watson, J. E. M., & McDonald-Madden, E. (2018). The contribution of predators and scavengers to human well-being. Nature Ecology and Evolution. 2, 229–236. DOI:10.1038/s41559-017-0421-2

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.19/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2019. Tentang Lembaga Konservasi. Diakses dari https://jdih.menlhk.go.id/new2/index.php/permenlhk/page/19/0

Prabowo, A., & Heriyanto. (2013). Analisis pemanfaatan buku elektronik (EBOOK) oleh pemustaka di perpustakaan SMA Negeri 1 semarang. Jurnal Ilmu Perpustakaan. 2(2), 1-9. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/3123

Prawiradilaga, D. M. (1999). Elang Jawa Satwa Langka. Jakarta: Seri Pendidikan Konservasi Keanekaragaman.

Prawiradilaga, D. M. (2006). Ecology and conservation of endangered Javan Hawk eagle (Spizaetus bartelsi). Ornithol ScI. 5, 177–186. https://doi.org/10.2326/1347-0558(2006)5[177:EACOEJ]2.0.CO;2

Rakhman, Z. (2012). Garuda Mitos dan Faktanya di Indonesia. Jakarta: Raptor Indonesia.

Raptor Rescue. (2010). Rehabilitation Handbook Including the Code of Practice. The UK leading specialist Bird of Prey and Owl Rehabilitation Organisation. Diakses dari http://www.raptorrescue.org.uk/bird-of-prey-rehabilitation/rehabilitation-handbook-and-code-of-practice/

Sawitri, R., & Takandjandji, M. (2010). Pengelolaan dan perilaku burung elang di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Sukabumi. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 8(3), 257-270. https://doi.org/10.20886/jphka.2010.7.3.257-270

Sözer, R., Nijman, V., & Setiawan, I. (1999). Panduan Identifikasi Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). LIPI, DEPHUTBUN, JICA, Biodiversity Conservation Project, NINA-NIKU, BirdLife International-Indonesia Programme: KKPEJ

Ulumiyah, N., Hernowo, J. B., & Masy’ud, B. (2018). Faktor-faktor penentu keberhasilan pelepasliaran elang bondol (Haliastur indus Boddaert, 1783) di Taman Nasional Kepulauan Seribu. JPSL. 9(2), 337-351. https://doi.org/10.29244/jpsl.9.2.337-351

Ulumiyah, N. (2018). Faktor-faktor penentu keberhasilan pelepasliaran elang bondol (Haliastur indus Boddaert,1783) di Taman Nasional Kepulauan Seribu [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Yuliamalia, L., Sunarto, & Utami, T. (2021). Conservations Javan Hawk Eagle (Nisaetus bartelsi) in Gunung Picis Ponorogo Nature Reserve. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 940 (2021) 012037. DOI:10.1088/1755-1315/940/1/012037

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-31

Cara Mengutip

Zufitrianto, H., Masy’ud, B., & Budi Hernowo, J. (2024). MANAJEMEN REHABILITASI DAN PELEPASLIARAN ELANG JAWA (Nisaetus bartelsi Stresemann, 1924) : manajemen rehabilitasi dan pelepasliaran elang jawa. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 21(1), 19–35. https://doi.org/10.59465/jphka.v21i1.190