KONSERVASI DANAU RANU PANE DAN RANU REGULO DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
DOI:
https://doi.org/10.59465/jphka.16.1.35-50Kata Kunci:
Konservasi, Danau, Taman Nasional Bromo Tengger SemeruAbstrak
Danau di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah kaldera atau kawah raksasa, tetapi intensifikasi pemanfaatan lahan di sekitar danau berupa pemukiman, lahan pertanian dan pariwisata alam berdampak terhadap danau. Penelitian dilakukan di Danau Ranu Pane dan Ranu Regulo, kawasan TNBTS, Provinsi Jawa Timur, dengan tujuan untuk mengetahui perubahan ekosistem danau dan rekomendasi strategi konservasi. Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis kualitas air (fisik, kimia dan mikrobiologi) dari Danau Ranu Pane dan Ranu Regulo. Hasil penelitian menemukan bahwa ekosistem Danau Ranu Pane telah tertutupi oleh tumbuhan air jenis ki ambang (Salvinia molesta Mitchell) sekitar 80% yang menyebabkan peningkatan kandungan Biology Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD), diikuti penurunan Dissolved Oxygen (DO) dan pH. Danau Ranu Regulo memiliki nilai kesuburan yang lebih tinggi (N/P=16,24) dibandingkan Ranu Pane. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar pihak pengelola kawasan melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko pencemaran melalui penyadaran masyarakat dan wisatawan.
Referensi
Aji, W.W & Eddy, S.S. (2017). Penurunan COD dan deterjen pada saluran Kalidami Kota Surabaya sebagai oksidator H2O2 dan KMnO4. Jurnal Teknik ITS, ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print), 6(2), 445–450.
Alfrida, E.S & Nazir, E. (2016). Karakteristik air limbah rumah tangga (grey water) pada salah satu perumahan menengah ke atas yang berada di Tangerang Selatan. Ecolab,10(2), 47–102.
Artaka, T & Sulistyowati, T. (2017). Pengendalian Jenis Asing Invasif Ranu Darungan. Karakteristik Air Limbah Rumah Tangga (Grey Water) pada Salah Satu Perumahan Menengah ke atas yang berada di Tangerang Selatan. (hal. 47–102).
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (2014). Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru 2015-2021, Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang Propinsi Jawa Timur.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (2015). Buku Informasi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Effendi, H. (2007). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta. PT. Kanisius.
Ernaeni, Y., Supriadi, A & Rinto. (2012). Pengaruh jenis pelarut terhadap klorofil dan senyawa fitokimia daun ki ambang (Salvinia molesta Mitchell) dari perairan rawa. Journal of Fistech, 1(1).
Faisal, R., Bambang, A.N & Kismartini. (2016). Tingkat pencemaran lingkungan perairan ditinjau dari aspek fisika, kimia dan logam di perairan Kartini Jepara. Indonesian Journal of Conservation, 4(1), 52–60.
Farida, W. (2008). Hubungan kualitas air dengan indeks keragaman dan kelimpahan zooplankton danau Ranu Pani dan danau Ranu Regulo, Kabupaten Lumajang (Skripsi Sarjana). Universitas Muhammadiyah Malang.
Fitri, I. (2015). Kajian Karakteristik Fisis, Kemis, dan Biologis Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger.
Hardiyanto, S. & Hakim, L. (2014).Pengetahuan masyarakat desa Ranu Pani terhadap pohon di hutan tropis pegunungan tengger-Ranu Pani. Biotropika, 2(1), 1–7.
Hariyati, J. & Hakim, L. (2012). Vegetation deversity quality in mountainous forest of Ranu Regulo Lake Area, Bromo Tengger Semeru National Park, East Java. Jtrop.Life.Science, 2(1), 21–24.
Indira, A.R., Sari, D.P., Maghfiroh, R & Aulia, A. (2013). Laporan resmi: Praktek Konservasi Sumberdaya Hutan Resort Ranu Pane, Seksi Pengelolaan Taman Nasional III, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Bagian Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kartono, N. (2002). Studi perbandingan struktur komunitas zooplankton di Ranu Pani dan Ranu Regulo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Skripsi Sarjana). Universitas Brawijaya. Malang.
Kenedie, J. (2016). Potensi dan Permasalahan Pengelolaan Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Malang. Lee CD, Wang SB dan Kuo CL. 1978.
Benthic Macroinvertebrate and Fish as Biological Indicators of Water Quality, With Reference of Community Diversity Index. Bangkok. International Conference on Water Pollution Control in Development Countries.
Miefthawati, P.N. (2014). Analisa Penentuan Kualitas Air Tasik Bera di Pahang Malaysia Berdasarkan Pengukuran Parameter Fisika-Kimia. Sains, Teknologi Dan Industri, 12(1),32–40. Retrieved from ISSN: 1693-2390 print/ISSN 2407-0939
Nugroho, A.S., Tanjung, S.D & Hendrarto, B. (2014). Distribusi serta kandungan nitrat dan fosfat di perairan Danau Rawa Pening. Bioma, 3(1), 27–41.
Patty, I.S., Arfah, H & Abdul, M.S (2015). Zat Hara (Fosfat, Nitrat), Oksigen Terlarut dan pH Kaitannya dengan Kesuburan di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 1(1), 43–50.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 (2001). Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2010). Persyaratan Kualitas Air Minum (Permen Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010).
Pramono, Y. (2011). Studi kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton perairan Ranu Pani dan Ranu Regulo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Skripsi Sarjana). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Pribadi, R.N., Zaman, B & Purnomo. (2016). Pengaruh luas penutupan ki ambang (Salvinia molesta) terhadap penurunan COD, Amonia, Nitrit dan Nitrat pada limbah cair domestik (grey water) dengan sistem kontinyu. Teknik Lingkungan, 5(5), 1–10.
Pujiastuti P., Ismail, B & Pranoto. (2013). Kualitas dan Beban Pencemaran Perairan Waduk Gajah Mungkur. Jurnal Ekosains, 5(1), 59–75.
Purnomo, S.S. & Hakim, L. (2012). Analisis potensi longsoran pada daerah Ranu Pani mengguakkan metode geolistik resistivitas, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Neutrino, 4(1), 79–84.
Rachmi, E., Nugrahalia, M & Karim, A. (2016). Pemeriksaan kualitas air sungai Sei Kera Medan dengan metode spektrophotometri. BioLink, Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan, 3(1), 44–55.
Reed, J.S & Rose, K. (2013). Physical responses of small temperate lakes to variation in dissolved organic carbon concetrations. Limnology and Oceanography, 50(3), 921–931.
Retnaningsih, T.S & Widodo, A.S.S. (2010). Status Trofik Danau Rawapening dan Solusi Pengelolaannya. Jurnal Sains & Matematika (JSM), ISSN 0854-0675, 18(4), 158–169.
Roedjinandari, N., Balquni, M., Fandely, C & Nopirin. (2016). Tourist perception and preference to the tourism attractions ini Ranu Pani Villages Bromo Tengger Semeru National Park. IOSR Journal of Humanities and Social Science (IOSR-JHSS), 21(2), 39–45.
Rukminasari, N., Nadiarti & Awaluddin, K. (2014). Pengaruh Derajat Keasaman (Ph) Air Laut terhadap Konsentrasi Kalsium dan Laju Pertumbuhan Halimeda Sp. Torani. Ilmu Kelautan dan Perikanan, 24(1),28–34. Retrieved from ISSN:0853-4489
Sari, D.A., Haeruddin & Rudiyanti, S. (2016). Analisis bebas pencemaran deterjen dan indeks kualitas air di sungai banjir kanal Barat, Semarang dan hubungannya dengan kelimpahan fitoplankton. Diponegoro Journal of Maquares,5(4), 353–362.
Wibowo, M. (2017). Kajian kualitas air dan sedimen dasar sungai Kutai Lama-Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai pertimbangan awal rencana pengerukan. Jurnal Presipitasi, P.ISSN 1907-187X. E.ISSN 2550-0023, 14(1), 24–29.
Widyastuti, E., Sukanto & Setyaningrum, N. (2015). Pengaruh limbah organik terhadap status tropik, ratio N/P serta kelimpahan fitiplankton di Waduk Panglima Besar Soedirman Kabupaten Banjarnegara. Biosfera,32(1), 30–41.
Wirosarjono, S. (1974). Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan kriteria kualitas air guna berbagai peruntukan. PPMKL-DKI Jaya, Seminar Pengelolaan Sumber Daya Air, eds. Lembaga Ekologi UNPAD. Bandung, 27 - 29 Maret 1974, hal 9 -15
Yogendra, K. & Puttaiah, E. (2008). Determination of Water Quality Index an Suitability of an Urban Waterbody in Shimoga Town Karnataka. The 12th World lake. Conference, 342–346.
Yuliani, DS., Sitorus, S & Wirawan, T. (2013). Analisis kemampuan ki ambang (Salvinia molesta) untukmenurunkan konsentrasi ion logam Cu (11) pada media tumbuh air. Jurnal Kimia Mulawarman,10(2), 68–73.
Yuniningsih, H.D., Soedaryono, P & Anggoro. (2014). Hubungan bahan organik dengan produktivitas perairan pada kawasan tutupan eceng gondok,perairan terbuka dan keramba jaring apung di Rawa Pening Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Diakses dari: http://ejournal- Sl.undip.ac.id/index.php/maquares,3(1), 37–43.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2019 Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.