Karakteristik Lingkungan Budidaya Gaharu Gyrinops verteegii (Gilg.) Domke dan Pemanfaatanya di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Characteristics of the Cultivation Environment for Agarwood (Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke) and Its Utilization on Lombok Island, West Nusa Tenggara
DOI:
https://doi.org/10.59465/jphka.v21i1.444Kata Kunci:
Gaharu, Gyrinops verteegii, budidaya, LombokAbstrak
Informasi tentang budidaya gaharu Gyrinops versteegii masih kurang dibandingkan dengan budidaya Aquilaria spp., seperti A. malaccensis, yang berkembang pesat di Sumatera dan Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lingkungan budidaya gaharu G. versteegii di Pulau Lombok yang merupakan salah satu kawasan distribusi alami jenis ini, selain itu juga untuk mengetahui pemanfaatan hasil budidaya gaharu G. versteegi oleh masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan budidaya gaharu tersebar di 4 kabupaten di Pulau Lombok dan terbanyak dan terluas di Kabupaten Lombok Barat dengan pola penanaman monokultur dan kebun campur. Lokasi budidaya gaharu menunjukkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan habitat preferensi alami G. versteegii. Masyarakat di Pulau Lombok mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari hasil budidaya gaharu, yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian petani. Produk utama yang dihasilkan adalah gubal gaharu kelas kemedangan, yaitu gaharu berkualitas yang dihasilkan dari proses alami maupun buatan. Selain itu, masyarakat juga memproduksi Black Magic Wood (BMW), yang merupakan kayu gaharu yang diolah dengan impregnasi minyak gaharu untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar lokal maupun ekspor. Produk-produk ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi lokal berbasis sumber daya alam
Referensi
Aksar, A. M. V, Rachmawati, N. & Naemah D. (2022). Frekuensi Kerusakan akibat serangan hama dan penyakit pada bibit gaharu (Aquilaria malaccensis) di persemaian. Jurnal Sylva Scienteae, 5 (1), 67-71
Hammer Ø, Harper D A T, Ryan P D. (2001). Past: Paleontological Statistics Software Package for Education and Data Analysis. Palaeontol Electron, 4 (1): 4-9pp. http://palaeoelectronica.org/2001_1/past/issue1_01.htm
Hidayat, H, Siburian, R, & Yulianan C.1. (2020). Gaharu Alam, Jaringan Perdagangan dan Gaharu Budidaya : Studi Kasus Kalimantan Timur. Jurnal Biologi Indonesia 16 (1) : 99-110.
Kuntadi & Irianto, R.S.B. (2018). Dampak Serangan Ulat Pemakan Daun (Heortia vitessoides) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Gaharu di Hutan Penelitian Carita, Provinsi Banten. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 7(1), 25-35.
Ngatiman & Erwin, (2022). Kematian Tanaman Gaharu Akibat Serangan Heortia vitessoides Moore di Muara Kembang, Kutai Kertanegara, Jurnal Hutan Tropis 4(2):124-131.
Pamungkas, D., Banani, F. & Lalus, M. (2015).Pengembangan Tanaman Penghasil Gaharu (Gyrinops versteegii (Glig.) Domke) oleh Masyarakat di Flores Nusa Tenggara Timur. Prosiding Gelar Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Malaka. (hal. 29-42)
Rawana, S. Hardiwinito, Budiadi, S. Rahayu. (2018). Vegetation Community and Environment on Gyrinops versteegii Growth. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 23 (1), 10-22. Doi: 10. 7226/jtfm.23.1.10.
Rindyastuti, R., Yulistyarini, T., & Darmayanti, A. S. (2019). Population and ecological study of agarwood producing tree (Gyrinops versteegii) in Manggarai district, Flores island, Indonesia. Biodiversitas, 20(4), 1180–1191.
Roemantyo, R., & Partomihardjo, T. (2010). Analisis Prediksi Sebaran Alami Gaharu Marga Aquilaria Dan Gyrinops Di Indonesia [Natural Distribution Prediction Analyses of Agarwood Genera of Aquilaria and Gyrinops in Indonesia]. Berita Biologi, 10(2), 68300.
Samsudin Y, B, Adzani T, Ramadian M,A, Naito, D & Baral H. (2021). The potential of agarwood as a climate-resilient livehood option in Indonesia. Working Paper 271. Bogor, Indonesia : CIFOR.
Siribuan, R. (2019). Gaharu dan potensinya dalam pengemabngan Ekowisata di Nusa Tenggara Barat. AGROTEKSOS. 29 (2), 79-89.
Sitepu, I.R, Santoso, E., & Turjaman, M. (2011). Identication of Eaglewood (Gaharu) Tree Species Susceptibility. Reserch and Development Centre for Forest Conservation and Rehabilitation. Badan
Surata, K., & Soenarno, S. (2011). Penanaman Gaharu (Gyrinopsversteegii (Gilg.) Domke) dengan SistemTumpangsari di Rarung, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan KonservasiAlam, 8(4), 349-361.
Sutomo, Iryadi R & I. M. Sumerta. (2021). Conservation Status of Agarwood-Producing Species (Gyrinops versteegii) in Indonesia. Biosaontifika. 13 (2), 149-157. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika
Sutomo, Oktavia, G. (2019). Eksplorasi Lapangan Jenis Penghasil Gaharu (Gyrinops versteegii) di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Ulin-J. Hut Trop, 3(2):64-69
Wollenberg, E.K. (2001). Incentives for collecting Gaharu (Fungal-Infected wood of Aquilaria spp.;thymeleaceae) in East Kalimantan. Econ Bot. 55: 444-456.
Yulistyarini, T., Fiqa, A. P., Budiharta, S., & Rindyastuti, R. (2020). Distribution of Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke in varying vegetation structures, soil properties, and microclimates in Manggarai, Flores, East Nusa Tenggara. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 21(5) 1800 -1808.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.