Zonasi Taman Wisata Alam Berbasis Sensivitas Ekologi: Studi Kasus Taman Wisata Alam Gunung Pancar

Ecology Sensitivity Based Zoning of Natural Tourism Park: A Case Study of Gunung Pancar National Park

Penulis

  • M Irfani Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
  • Syartinilia Syartinilia Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Rinekso Soekmadi Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan & Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.59465/jpht.v21i1.340

Abstrak

Abstract

Gunung Pancar Natural Tourism Park (TWAGP) is one of the natural tourist destinations that needs to be managed sustainably. One form of management is through area arrangement by considering ecological sensitivity. This concept involves management that considers biophysical elements of the area such as land cover, rivers, roads, land cover changes, and slopes. Therefore, the method used is spatial modeling with a multi-criteria approach. This study aims to obtain an ecological sensitivity index that is useful in the preparation of management blocks. The analysis results show that 65% of the TWAGP area is sensitive to ecology and needs to be designated as a core zone for protection. This is because the slopes in most of the TWAGP area are rolling too very steep. This area also borders large rivers and some roads divide the TWAGP area. Therefore, reorganizing the management block is very important to do.

Key word: Ecology sensitivity, land cover, biophysics characteristic, natural tourism park

Abstrak

Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP) merupakan salah stau wisata alam yang perlu dikelola secara berkelanjutan. Salah satu bentuk pengelolaan adalah melalui penataan areal kelola dengan mempertimbangkan sensivitas ekologi. Konsep ini adalah pengelolaan dengan mempertimbangkan unsur biofisik kawasan seperti tutupan lahan, Sungai, jalan dan perubahan tutupan lahan serta kelerengan. Untuk itu, metode yang digunakan adalah pemodelan spasial dengan pendekatan multi kriteria. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh indeks sensivitas ekologi yang bermanfaat dalam penyusunan blok pengelolaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa 65% dari areal TWAGP sensitif terhadap ekologi dan perlu ditetapkan sebagai zona inti. Hal ini karena kelerengan di sebagian besar areal TWAGP bergelombang sampai sangat curam. Area ini juga berbatasan dengan sungai besar serta terdapat jalan yang membelah areal TWAGP. Untuk itu, penataan kembali blok pengelolaan sangat penting dilakukan.

Kata kunci: Sensitivitas ekologi, tutupan lahan, karakteristik biofisik, taman wisata alam

Referensi

Ardiansyah, I., & Iskandar, H. (2022). Analisis potensi ekowisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar dengan menggunakan metode analisis ADO - ODTWA. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(8), 2621–2630.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat. (2019). Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam pada Blok Pemanfaatan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Bandung.

Beljai, Matheus, E.K.S., Muntasib, H., & Sulistyantara, B. (2014). Konsep penataan lanskap untuk wisata alam di Kawasan Taman Wisata Alam Sorong. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(3), 356–65.

Cernea, Michael, M., & Schmidt-Solta, K. (2006). Poverty Risks and National Parks: Policy Issues in Conservation and Resettlement. World Development, 34(10), 1808–30.

Dhami, I., Jinyang, D., Strager, M., & Conley, J.. (2017). Suitability sensitivity analysis of nature-based tourism using geographic information systems and analytic hierarchy process. Journal of Ecotourism, 16(1), 41–68.

Evareny, Y., Ricky, A., & Sunarminto, T. (2018). Analisis persepsi terhadap ekologi dalam pengembangan ekowisata di Kabupaten Sleman. Analisis Persepsi Terhadap Ekologi, 22(4), 1–7.

Fallah, M., & Ocampo, L. (2021). The use of the delphi method with non parametric analysis for identifying

sustainability criteria and indicators in evaluating ecotourism management: The case of Penang National Park (Malaysia). Environment Systems and Decisions, 41(1), 45–62.

Frastien, D., & Satmaidi, I.E. (2018). Pemanfaatan ruang berdasarkan rencana tata ruang dalam upaya perlindungan kawasan Taman Wisata Alam Pantai. Jurnal Penelitian Hukum, 27(1), 1–22.

Hemati, M., Hasanlou, M., Mahdianpari, M., & Mohammadimanesh, F. (2021). A systematic review of landsat data for change detection applications: 50 years of monitoring the earth. Remote Sensing,13(15).

Hersperger, A., Simona, M., Grădinaru, R., Daunt, A.B.P., Imhof, C.S., & Peilei, F. (2021). Landscape ecological concepts in planning: review of recent developments.

Kinho, J., Irawati, D., Arini, D. Abdulah, L., Susanti, R., Irawan, A., Yulianti, M., Subarudi, Imanuddin, R., Wardani, M., Denny, Kalima, T., Hardjana, A.K., Susilo, A., Heriansyah, I., & Tampang, A. (2022). Habitat characteristics of

magnolia based on spatial analysis: Landscape protection to conserve endemic and endangered magnolia Sulawesiana Brambach, Noot., & Culmsee, 6–10.

Kosasih, D., Saleh, M.B., & Prasetyo, L.B. (2019). Visual and digital interpretations for land cover classification in Kuningan District, West Java. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(2), 101–8.

Malczewski, J., & Jankowski. P. (2020). Emerging trends and research frontiers in spatial multicriteria analysis. International Journal of Geographical Information Science, 34(7), 1257–82.

Nasrudin, M., Nitibaskara, T.U., & Rusli, A.R. (2015). “Keanekaragaman jenis burung di taman wisata alam Gunung Pancar Provinsi Kawa Barat. Jurnal Nusa Silva, 15(2).

Premono, B.T., & Kunarso, A. (2010). Valuasi ekonomi taman wisata alam Punti Kayu Palembang. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(1),13–23.

Setiawan, A., Rezky, M., Widodo, S., & Asmiani, N.. (2018). Analisis capital budgeting untuk menilai kelayakan investasi dalam usaha penambangan batubara pada PT Tuah Globe Mining, Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Geomine, 6(1), 1–5

Sukwika, T., & Rahmatulloh, F.. (2021). “Penilaian Taman Wisata Alam Situ Gunung Sukabumi: Penerapan TCM.” Jurnal Pariwisata 8(2):80– 89.

Vogt, M.A.B. (2021). Ecological Sensitivity within Human Realities Concept for Improved Functional Biodiversity Outcomes in Agricultural Systems and Landscapes. Humanities and Social Sciences Communications, 8(1).

Wang, H., Liu, H., Zang, F., Liu, Chang, Y., Huang, G., & Fu, G. (2023). Remote Sensing-Based Approach for

the Assessing of Ecological Environmental Quality Variations Using Google Earth Engine: A Case Study in the Qilian Mountains.

Widodo, W. (2013). Studi keanekaan spesies burung pada tiga tipe tata guna lahan di Taman Wisata Alam Gunung Pancar, Bogor. Dalam: Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Wulansari, H. (2017). “Uji Akurasi Klasifikasi Penggunaan Lahan Dengan Metode Defuzzifikasi Maximum Like lihood berbasis Citra ALOSAVNIR-2. Bhumi, 3(1).

Zhu, Z.. (2017). “Change detection using landsat time series: A review of frequencies, preprocessing, algorithms, and applications.” ISPRS Journal of Photogrammetry and Remote Sensing, 130, 370–84.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30

Cara Mengutip

Irfani, M., Syartinilia, S., & Soekmadi, R. (2024). Zonasi Taman Wisata Alam Berbasis Sensivitas Ekologi: Studi Kasus Taman Wisata Alam Gunung Pancar : Ecology Sensitivity Based Zoning of Natural Tourism Park: A Case Study of Gunung Pancar National Park. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 21(1), 1–17. https://doi.org/10.59465/jpht.v21i1.340